Sensus Sampah Plastik: Inisiatif Kolaboratif BRUIN untuk Lingkungan Bersih di Perbatasan Indonesia-Malaysia

headlineterkini.id, NUNUKAN- Sebagai upaya dalam mengatasi isu sampah plastik yang semakin mendesak, Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (Bruin) meluncurkan program Sensus Sampah Plastik secara serentak di berbagai provinsi di Indonesia.

Kegiatan ini juga dilaksanakan di perbatasan Indonesia- Malaysia, tepatnya di Pulau Sebatik pada Ahad (1/12/2024) lalu.

District Manager dari organisasi Youth Ranger Kalimantan dan Koordinator Trash Ranger Kalimantan Utara, Nur Hijrah Putri mengatakan kegiatan ni bertujuan untuk mengidentifikasi sampah berdasarkan merek yang dihasilkan oleh produsen melalui audit sampah, sebagai bagian dari upaya memantau pertanggungjawaban produsen (Extended Producer Responsibility).

Dikatakannya, diKalimantan Utara, program ini dilaksanakan di Pantai Batu Lamampu, Sebatik, dengan melibatkan lebih dari 190 peserta.

“sebagian besar pesertanya merupakan pemuda-pemudi perbatasan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap lingkungan,” kata Nur.

Yang mana, hasil dari sensus ini sangat signifikan, dengan total 10.369 sampah plastik berhasil dikumpulkan.

Dibeberkannya dari kegiatan ini, ditemukan pula bahwa sepuluh Produsen merek teratas yang menyumbang sampah plastik adalah sebagai berikut yakni

Tawau Water Industries Sdn Bhd – 2.424 unit, Danone – 2.354 unit, Coca Cola – 1.621 unit, Mayora – 904 unit Unbrand – 594 unit, Wings – 531 unit, PT Ufiah Tirta Mulia – 514 unit, Santos Jaya Abadi – 477 unit, PT ABC President Indonesia – 190 unit, Alam Segar Industri Makanan Sdn Bhd – 181 unit.

“Data ini memberikan gambaran yang jelas mengenai kontribusi masing-masing produsen terhadap masalah sampah plastik di wilayah kita ini,” ungkapnya.

Kegiatan sensus ini melibatkan kolaborasi dengan lebih dari 36 instansi, organisasi kepemudaan, serta lembaga lainnya, termasuk Pemda Kabupaten Nunukan, Kementerian Lingkungan Hidup, dan berbagai organisasi masyarakat sipil. Sinergi ini menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi dampak negatif dari sampah plastik.

“Kegiatan ini bukan hanya sekadar pengumpulan data, tetapi juga merupakan langkah nyata untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah dan tanggung jawab produsen. Kami berharap, dengan adanya partisipasi aktif dari pemuda serta dukungan berbagai instansi, kita dapat mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” jelasnya.

Sensus Sampah Plastik ini diharapkan dapat menghasilkan data yang akurat tentang kondisi sampah plastik di wilayah perbatasan, sehingga menjadi dasar untuk merumuskan kebijakan dan strategi yang lebih efektif dalam mengatasi masalah pencemaran plastik di Indonesia.

“Tentunya, dengan semangat kolaborasi dan kesadaran lingkungan yang tinggi, kegiatan ini menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain untuk mengambil langkah serupa dalam menjaga kelestarian lingkungan demi generasi mendatang,” pungkasnya. (*)

Spread the love

Leave a reply

  • Default Comments (0)
  • Facebook Comments